Para ilmuwan itu mengibaratkan payudara memiliki jam biologis yang berputar lebih cepat dibanding jam biologis tubuh seseorang secara keseluruhan.
Untuk mengidentifikasi adanya perbedaan jam biologis pada payudara, para ilmuwan mengamati proses metilasi. Proses ini secara alami terjadi dalam tubuh dan mengubah struktur kimia dari DNA (Deoxyribo Nucleic Acid). Metilasi terjadi baik pada payudara sehat maupun yang digerogoti kanker.
"Payudara yang sehat kurang lebih 2 hingga 3 tahun lebih tua dibanding bagian lain dari tubuh perempuan. Jiika kena kanker, jaringan payudara sehat di sekitar tumor rata-rata 12 tahun lebih tua," kata ahli genetika, Prof Steve Horvath, seperti dilansir laman Daily Mail, Minggu (10/11).
Temuan ini juga menjelaskan mengapa kanker payudara menjadi kanker paling banyak menyerang perempuan. Karena jam biologis membuat jaringan kanker berusia 36 tahun lebih tua dari jaringan sehat, maka diyakini usia menjadi salah satu faktor risiko kanker terpenting pada laki-laki maupun perempuan.
Menariknya lagi, perbedaan jam biologis pada payudara dan bagian tubuh lainnya tidak konstan. Payudara menjadi paling cepat tumbuh sejak saat seorang perempuan dilahirkan hingga beranjak remaja, lalu sedikit melambat setelah mencapai usia 20 tahun.
Prof Horvath tengah mempelajari apakah dengan menghentikan laju penuaan payudara, risiko kanker bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan. Untuk keperluan eksperimen, saat ini ia tengah mengamati apakah perbedaan jam biologis juga ditemukan pada tikus.(fny/jpnn)
0 comments:
Post a Comment