Terletak di Gulin, China, Desa Huangluo terdiri dari 82 rumah tangga etnis Yao Merah. Seperti banyak desa di China, penduduk desa ini tinggal di area dengan pemandangan alam yang indah dan memiliki banyak tradisi unik yang menarik wisatawan.
Salah satu tradisi desa ini yang unik adalah obsesi penduduk wanita Desa Huangluo terhadap rambut mereka. Para wanita di desa ini sangat mencintai rambutnya, dan merawatnya hingga menjadi sangat panjang.
Panjang rambut mereka masuk dalam Guinness World Records sebagai "Desa dengan Rambut Terpanjang di Dunia". Dari penghargaan itulah, Desa Huangluo lebih dikenal sebagai Desa Rambut Panjang, demikian seperti dikutip dari OddityCentral, Minggu (29/7/2012).
Dari 120 wanita penduduk desa ini, semuanya rata-rata memiliki rambut dengan panjang hingga 1,7 meter hingga 2,1 meter. Bagi wanita di desa ini, rambut adalah hal terpenting dalam hidup mereka, setelah suami dan anak-anak.
Selama musim panas dan musim gugur, para wanita Desa Rambut Panjang ini beramai-ramai pergi ke sungai terdekat untuk mencuci rambut mereka. Dulu, hanya pada saat inilah rambut panjang mereka dapat terlihat, karena di hari biasa, rambut mereka tertutup kain biru dan hanya sang suami yang boleh melihatnya.
Bila ada orang asing yang melihat rambut panjang mereka, maka orang tersebut harus tinggal bersama wanita tersebut selama tiga tahun. Namun peraturan ini sudah tidak berlaku lagi sejak 1987, dan kini siapapun boleh melihat rambut panjang nan indah wanita desa ini.
Para wanita ini hanya boleh meotong rambutnya sekali, yaitu saat mereka berusia 16 tahun dan siap mencari pendamping hidup. Rambut yang telah dipotong ini pun tidak dibuang, melainkan diberikan pada orangtuanya untuk dijadikan hiasan rambut.
Menurut tradisi, para wanita desa ini memelihara rambut mereka hingga sedemikian panjang adalah karena mereka percaya, semakin panjang rambut maka akan semakin panjang pula umur, kesejahteraan, dan keberuntungan mereka.(uky)
0 comments:
Post a Comment