Empat perempuan itu melepas baju dan hanya mengenakan celana dalam. Di dada mereka terdapat tulisan cat 'tolak syariah'.
Mereka berorasi di tengah kerumunan, menyatakan Komite Olimpiade Internasional (IOC) sebagai penyelenggara acara empat tahunan ini menyokong syariat Islam.
"Bila aturan mengekang itu boleh diterapkan di perlombaan, IOC sebaiknya menyelenggarakan juga lomba rajam," kata salah satu pengunjuk rasa, seperti dilansir harian the Daily Mail, Kamis (2/8).
Para pengunjuk rasa adalah anggota kelompok feminis radikal Femen dari Ukraina. Sejak empat tahun terakhir, organisasi khusus kaum hawa ini sering telanjang saat berdemonstrasi. Pada ajang Piala Eropa dua bulan lalu, mereka juga melakoni aksi serupa menolak bisnis prostitusi selama penyelenggaraan kejuaraan sepakbola itu.
Sempat berorasi selama beberapa menit, beberapa anggota Kepolisian London langsung mencokok mereka. Keempat pegiat itu dipaksa memakai kain atau pakaian, lalu digelandang ke markas untuk dimintai keterangan.
Bersamaan dengan aksi itu, Femen lewat situs resminya melansir keterangan pers, menjelaskan alasan mereka mengirimkan anggota untuk telanjang. Organisasi ini menilai IOC bersikap toleran terhadap keinginan negara-negara muslim agar atlet perempuan mereka memakai jilbab. "Syariat Islam adalah hukum kejam terhadap perempuan, membiarkan negara muslim tetap menerapkan aturan itu bertentangan dengan prinsip kesetaraan olimpiade selama ini."
Persoalan jilbab memang sempat membuat IOC dan kontingen dari negara muslim bersitegang. Kasus terakhir melibatkan pejudo Arab Saudi yang nyaris dilarang tampil karena bersikeras ingin memakai penutup aurat.
Pihak IOC melunak dan membolehkan penggunaan jilbab karena mereka aktif membujuk Saudi agar bersedia mengirimkan atlet perempuan. Dari seluruh negara di dunia, tinggal Qatar dan Brunei Darusalam menolak mengirim atlet wanita di pertandingan internasional.
Foto : Anggota Kepolisian London meringkus satu dari empat pegiat Femen. Mereka berunjuk rasa sambil telanjang di Jembatan London. (reuters/Paul Hackett)
0 comments:
Post a Comment