Menurutnya, seperti hari-hari biasa setiap minggu rata-rata tiap waria meminta jatah 12 hingga 15 kondom. Hal itu karena mereka masih tetap menjajakan diri.
Lokasi mangkal mereka yang paling ramai adalah di Terminal Bus Kepuhsari dan sekitar kios salak di Sentul, Kecamatan Tembelang. Selama Ramadan, mereka biasa mangkal setelah salat tarawih.
“Waria yang mobile memang tinggi permintaan kondomnya. Beda dengan waria yang pasif, seperti di salon,” tuturnya.
Untuk kalangan LSL alias gay, tambah Inot, biasanya jatah 15 kondom per minggu tidak habis. Sebab saat ketemuan, sambung Inot, LSL tidak langsung berhubungan badan. Beda dengan waria yang memang mangkal untuk mencari lawan main.
Army Dwi Martasari, pengelola program KPA Jombang menambahkan, permintaan kondom dari pekerja seks komersial (PSK) justru cenderung turun. Sebab selama Ramadan hingga Lebaran, banyak lokalisasi liar yang dipaksa tutup dan pekerjanya pulang kampung.
“Sebenarnya banyak juga yang masih beroperasi, tapi kami sulit mendata dan mendistribusikan kondom, sebab keberadaan mereka tidak pasti,” bebernya.
Pada bulan-bulan biasa, Army mengaku mendistribusikan 27 gross kondom gratis yang tiap grossnya berisi 144 biji. Namun selama puasa ini, baru mendistribusikan 10 gross.
”Kesadaran PSK kini meninggi, jadi mereka biasa minta kondom gratis,” tuturnya.
0 comments:
Post a Comment