Dikutip Daily Mail, wanita asal Bedford, Virginia, itu bisa memakan sekitar 1,3 kilogram batu setiap pekan. Jika dikalkulasi, ia telah menyantap lebih 1.360 kilogram batu sepanjang hidupnya.
Widener memiliki lemari khusus untuk menyimpan batu-batu favoritnya di dapur. Ia juga menyimpan palu khusus untuk memecah batu menjadi ukuran yang lebih mudah masuk ke mulut. "Saya merasa lebih baik ketika tahu masih memiliki simpanan batu di lemari, sedikit saja saya sudah tenang."
Ia biasanya memilih batu-batu yang mudah rapuh sehingga mudah dikunyah dan ditelan. "Selama 20 tahun terakhir saya makan batu. Banyaknya batu yang saya makan tergantung perasaan. Jika sedang down, saya makan batu lebih banyak," ujarnya.
Psikolog Amerika Serikat, Jason Mihalko, menyebut kelainan macam itu sebagai Pica. Merupakan kondisi kelainan pola makan di mana penderita gemar mengonsumsi za-zat non-pangan. Ada kasus di mana penderita makan logam, debu, kotoran, kapur, peralatan menulis dan getah pohon.
Mihalko mengatakan, penelitian tentang Pica sangat sedikit. Belum ada yang mengungkap penyebab pasti kelainan ini. "Beberapa poin penelitian menyatakan akibat kurang mineral, sementara pemikiran lebih dikaitkan dengan gangguan obsesif kompulsif."
Pica umumnya menimpa anak-anak usia satu tahun ke atas, saat periode oral, di mana anak suka memasukkan dan menggigit benda di sekitar ke mulut. Pica bisa sembuh dalam hitungan bulan. Namun, dalam sejumlah kasus, kelainan ini bisa bertahan hingga dewasa. (umi)
0 comments:
Post a Comment